Dokumentasi BAZNAS Siak
Kisah Sukses Peternak Ayam Kampung Mandiri, Dari Bantuan BAZNAS Siak Hingga Raih Ratusan Ekor dan Kemitraan Luas
16/05/2025 | Humas BAZNAS SiakPangkalan Makmur, Dayun – Sebuah kisah inspiratif tentang ketekunan dan keberhasilan datang dari Desa Pangkalan Makmur, Kec. Dayun, Siak. Berawal dari bantuan modal usaha dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Siak pada tahun 2023, seorang peternak ayam kampung bernama Supriadi kini berhasil mengembangkan usahanya secara signifikan, dari awalnya puluhan ekor menjadi ratusan ekor ayam dengan berbagai lini penjualan.
Pada tahun 2023, Supriadi mendapatkan dukungan modal dari BAZNAS Siak yang menjadi titik awal pengembangan peternakan ayam kampungnya. Dengan modal tersebut, Supriadi fokus pada peningkatan kualitas dan skala produksi. Ia memulai dengan pembenahan sistem penetasan telur, menggunakan mesin penetas sederhana yang terus ia optimalkan untuk menghasilkan lebih banyak DOC (Day Old Chick) berkualitas.
Setelah berhasil dalam penetasan, Supriadi memberikan perhatian khusus pada pembesaran DOC. Ia menerapkan praktik pemeliharaan yang baik, memberikan pakan bernutrisi, dan melakukan vaksinasi secara teratur untuk memastikan anak-anak ayam tumbuh sehat dan kuat. Langkah selanjutnya adalah seleksi calon indukan yang cermat, memilih bibit betina dengan potensi produksi telur tinggi dan pejantan yang unggul.
Keberhasilan Supriadi dalam menghasilkan DOC berkualitas dan calon indukan unggul membuka peluang kemitraan yang luas. Peternak-peternak skala kecil di sekitar Siak mulai tertarik untuk membeli DOC hasil ternaknya sebagai bibit unggul. Selain itu, calon-calon indukan pilihan Supriadi juga diminati oleh peternak lain yang ingin meningkatkan kualitas ayam kampung mereka.
Tak hanya itu, kualitas ayam pedaging hasil ternak Supriadi juga mendapatkan tempat di pasar lokal. Ayam kampung Supriadi juga menjadi pilihan utama bagi para pedagang kuliner, terutama pedagang pecel lele di wilayah Dayun dan Siak Sri Indrapura. Kerjasama yang terjalin dengan para pedagang ini memberikan pasar yang stabil dan berkelanjutan bagi penjualan ayam pedaging Supriadi.
"Bantuan dari BAZNAS Siak pada tahun 2023 menjadi modal awal yang sangat berarti bagi saya," ungkap Supriadi. "Dari sana, saya terus belajar dan berinovasi dalam beternak. Alhamdulillah, kini saya tidak hanya bisa mengembangkan usaha hingga ratusan ekor, tetapi juga bermitra dengan banyak pihak untuk penjualan DOC, calon indukan, dan ayam pedaging."
Keberhasilan Supriadi ini membuktikan bahwa dengan bantuan yang tepat dan semangat kewirausahaan yang kuat, peternak skala rumahan pun mampu meraih kesuksesan yang signifikan. Kisahnya diharapkan dapat menginspirasi masyarakat lainnya untuk memanfaatkan potensi lokal dan mengembangkan usaha secara mandiri.
