BAZNAS Kabupaten Siak kembali menerima dukungan kepedulian dari berbagai lembaga dalam upaya membantu korban bencana di Sumatera. Pada hari ini, Dinas Perhubungan Kabupaten Siak menyerahkan donasi sebesar Rp 6.300.000 sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak. Donasi tersebut diterima langsung oleh Ketua BAZNAS Kabupaten Siak, H. Samparis Bin Tatan, S.Pdi, di kantor BAZNAS Kabupaten Siak. Kehadiran perwakilan dari Dinas Perhubungan menunjukkan komitmen ASN Kabupaten Siak dalam mendukung kegiatan kemanusiaan dan membantu meringankan beban saudara-saudara yang sedang mengalami musibah. Ketua BAZNAS Kabupaten Siak menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran Dinas Perhubungan Kabupaten Siak yang telah menggalang dan menyerahkan donasi tersebut. “Alhamdulillah, terima kasih kami sampaikan kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Siak atas kepedulian dan kepercayaannya kepada BAZNAS. InsyaAllah amanah ini akan disalurkan kepada para korban bencana di Sumatera secara tepat sasaran,” ujar H. Samparis. BAZNAS Kabupaten Siak terus mengajak seluruh elemen masyarakat, instansi pemerintah, sekolah, organisasi dan komunitas untuk bersama-sama memperkuat aksi solidaritas membantu para penyintas bencana. Semoga setiap kebaikan yang diberikan menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya.

BAZNAS Kabupaten Siak kembali menerima amanah donasi dari masyarakat dalam rangka membantu korban bencana di Sumatera. Kali ini, donasi diserahkan oleh Masjid Arrafi'u sebagai bentuk kepedulian jamaah terhadap saudara-saudara yang sedang tertimpa musibah. Total donasi yang diberikan sebesar Rp2.600.000, dan diterima langsung oleh Staf BAZNAS Kabupaten Siak di Kantor BAZNAS Kabupaten Siak. Penyerahan ini berlangsung dengan penuh kehangatan dan menunjukkan semangat solidaritas tinggi dari pengurus serta jamaah masjid. BAZNAS Kabupaten Siak menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Masjid Arrafi'u. Donasi ini menjadi bagian penting dalam memperkuat bantuan yang akan disalurkan kepada masyarakat terdampak bencana di Sumatera. “Amanah ini sangat berarti dan akan segera kami salurkan kepada para korban sesuai kebutuhan di lapangan. Semoga menjadi amal jariyah bagi seluruh jamaah Masjid Arrafi'u,” ujar pihak BAZNAS Kabupaten Siak. BAZNAS Kabupaten Siak juga berharap semakin banyak masjid, lembaga, dan masyarakat luas yang turut berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan sebagai bentuk kepedulian sosial dan gotong royong.

BAZNAS Kabupaten Siak melaksanakan kegiatan Sedekah Dongeng Amal di MI Al-Kautsar sebagai upaya menanamkan nilai kepedulian dan semangat berbagi sejak dini. Melalui kegiatan ini, para siswa mendapatkan edukasi melalui dongeng bertema kepedulian, tolong-menolong, dan pentingnya berbagi sebagai amal kebaikan yang terus mengalir. Suasana kegiatan berlangsung ceria dan interaktif, membuat pesan-pesan moral mudah dipahami oleh anak-anak. Pada momentum tersebut, BAZNAS Kabupaten Siak juga menerima donasi kemanusiaan untuk membantu korban bencana Sumatera. Total donasi yang terkumpul sebesar Rp 11.542.000, yang berasal dari MI Al-Kautsar, PP Tahfidz Baitul Quran, KB Bina Bahagia, RA Al-Kautsar, RA Azzahra, RA Al-Marwah, RA Al-Munawar, dan RA Al-Quran. Donasi diserahkan langsung oleh perwakilan masing-masing lembaga kepada BAZNAS Kabupaten Siak sebagai wujud solidaritas dan kepedulian terhadap sesama. BAZNAS Kabupaten Siak menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kepedulian seluruh lembaga pendidikan yang turut berpartisipasi. Bantuan ini akan segera disalurkan kepada korban bencana Sumatera melalui program kemanusiaan BAZNAS. Melalui kegiatan Sedekah Dongeng Amal ini, diharapkan nilai berbagi dan peduli sesama dapat terus tumbuh di kalangan pelajar, serta menjadi budaya kebaikan yang berkelanjutan di lingkungan pendidikan Kabupaten Siak.

Siak — Dalam rangka memperingati Hari Pohon Nasional 2025, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Siak bersama Polsek Siak melaksanakan kegiatan penanaman pohon di area belakang halaman Kantor BAZNAS Kabupaten Siak. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Green Policing Kapolda Riau, sebuah inisiatif penghijauan yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Penanaman pohon dilaksanakan dengan penuh antusias oleh seluruh peserta yang hadir. Dari jajaran BAZNAS Kabupaten Siak, kegiatan ini diikuti oleh Wakil Ketua I Bidang Pengumpulan Syukron Wahib, M.Pd, serta Wakil Ketua IV Bidang SDM, ADM dan Umum Rojikin, S.Ag., MH. Sementara dari Polsek Siak, hadir Kanit Samapta Polsek Siak beserta jajaran, yang memimpin langsung pelaksanaan gerakan penanaman pohon tersebut. Penanaman dilakukan secara simbolis oleh perwakilan BAZNAS dan Polsek Siak, kemudian dilanjutkan bersama-sama hingga seluruh bibit pohon tertanam dengan baik di area yang telah disiapkan. Pohon-pohon yang ditanam diharapkan dapat memberikan manfaat ekologis jangka panjang dan memperindah lingkungan sekitar kantor BAZNAS Kabupaten Siak. Program Green Policing yang digagas Kapolda Riau merupakan langkah nyata dalam mendukung upaya penghijauan dan pencegahan kerusakan lingkungan. Melalui program ini, Polsek Siak berupaya mengajak masyarakat serta berbagai lembaga untuk ikut serta menjaga kelestarian alam melalui kegiatan sederhana namun berdampak, seperti menanam pohon. BAZNAS Kabupaten Siak menyambut baik kolaborasi ini dan menyampaikan apresiasi atas inisiatif Polsek Siak yang terus mendorong kegiatan positif bagi lingkungan. Sinergi antarinstansi ini tidak hanya memperkuat hubungan kerja, tetapi juga memberi contoh nyata bahwa kepedulian terhadap alam dapat dimulai dari lingkungan terdekat. Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan area belakang Kantor BAZNAS Kabupaten Siak dapat menjadi ruang hijau yang membawa manfaat bagi lingkungan dan menjadi simbol komitmen bersama dalam merawat bumi.

Kandis — Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Siak, H. Samparis Bin Tatan, S.Pd.I, menghadiri acara Pelantikan dan Pengukuhan Gabungan Sakai Kandis Riau (GASAK-RIAU) yang berlangsung di Kantor Camat Lama Kecamatan Kandis, pada Senin (13/10/2025). Acara tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Siak Dr. Afni Z, M.Si, Kepala Kesbangpol Provinsi Riau, Camat Kandis, tokoh masyarakat, serta tamu undangan lainnya. Pelantikan dan pengukuhan GASAK-RIAU ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Sakai di Kecamatan Kandis untuk memperkuat persaudaraan, melestarikan budaya, serta berkontribusi dalam pembangunan daerah. Dalam kesempatan tersebut, Ketua BAZNAS Kabupaten Siak H. Samparis Bin Tatan, S.Pd.I menyampaikan apresiasi atas semangat kebersamaan masyarakat Sakai yang terus menjaga nilai-nilai adat dan budaya lokal. “Kami berharap keberadaan GASAK-RIAU dapat menjadi wadah yang produktif, mempererat silaturahmi, dan mendorong masyarakat Sakai untuk semakin berperan aktif dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan keagamaan di Kabupaten Siak,” ungkapnya. Sementara itu, Bupati Siak Dr. Afni Z, M.Si dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran masyarakat adat dalam menjaga keharmonisan dan kemajuan daerah. “Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus bersinergi dengan semua elemen masyarakat, termasuk komunitas adat, demi mewujudkan Siak yang hebat dan bermartabat,” ujar Bupati Afni. Acara berlangsung dengan khidmat dan penuh kekeluargaan, diakhiri dengan doa bersama serta sesi foto antara para tamu undangan dan pengurus GASAK-RIAU yang baru dilantik.

Dumai — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Siak turut berpartisipasi dalam kegiatan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) BAZNAS se-Provinsi Riau Tahun 2025 yang berlangsung di Kota Dumai, pada 08–10 Oktober 2025. Rakorda tahun ini mengusung tema “Menguatkan BAZNAS, Mendukung Astacita, Menuju Riau Bermarwah”, yang menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi dan kolaborasi antar-BAZNAS kabupaten/kota di Provinsi Riau. Dari BAZNAS Kabupaten Siak, hadir Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan H. Sukijo, Wakil Ketua IV Bidang SDM, ADM dan Umum Rojikin, S.Ag., M.Si, serta Kabag SDM, ADM dan Umum Alan Kurniawan, S.Pd.I. Kegiatan Rakorda ini membahas berbagai isu strategis dalam pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS), termasuk penguatan tata kelola kelembagaan, peningkatan kapasitas SDM amil, serta sinergi program antara BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota di Riau. Dalam kesempatan tersebut, para peserta juga melakukan evaluasi terhadap capaian program kerja tahun berjalan serta merumuskan arah kebijakan strategis BAZNAS Riau ke depan agar semakin berdampak bagi kesejahteraan umat. BAZNAS Kabupaten Siak menyambut baik pelaksanaan Rakorda ini sebagai ajang memperkuat koordinasi dan berbagi pengalaman dalam menjalankan visi bersama menjadikan Riau yang bermarwah, berdaya saing, dan sejahtera melalui pengelolaan zakat yang profesional dan amanah.

Zakat adalah bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah mencapai syarat yang ditetapkan. Sebagai salah satu rukun Islam, Zakat ditunaikan untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (asnaf). Zakat berasal dari bentuk kata "zaka" yang berarti suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang. Dinamakan zakat, karena di dalamnya terkandung harapan untuk memperoleh berkah, membersihkan jiwa dan memupuknya dengan berbagai kebaikan (Fikih Sunnah, Sayyid Sabiq: 5) Makna tumbuh dalam arti zakat menunjukkan bahwa mengeluarkan zakat sebagai sebab adanya pertumbuhan dan perkembangan harta, pelaksanaan zakat itu mengakibatkan pahala menjadi banyak. Sedangkan makna suci menunjukkan bahwa zakat adalah mensucikan jiwa dari kejelekan, kebatilan dan pensuci dari dosa-dosa. Dalam Al-Quran disebutkan, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka” (QS. at-Taubah [9]: 103). Menurut istilah dalam kitab al-Hâwî, al-Mawardi mendefinisikan zakat dengan nama pengambilan tertentu dari harta tertentu, menurut sifat-sifat tertentu dan untuk diberikan kepada golongan tertentu. Orang yang menunaikan zakat disebut Muzaki. Sedangkan orang yang menerima zakat disebut Mustahik. Sementara menurut Peraturan Menteri Agama No. 52 Tahun 2014, Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha yang dimiliki oleh orang Islam untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam. Zakat dikeluarkan dari harta yang dimiliki. Akan tetapi, tidak semua harta terkena kewajiban zakat. Syarat dikenakannya zakat atas harta di antaranya: harta tersebut merupakan barang halal dan diperoleh dengan cara yang halal; harta tersebut dimiliki penuh oleh pemiliknya; harta tersebut merupakan harta yang dapat berkembang; harta tersebut mencapai nishab sesuai jenis hartanya; harta tersebut melewati haul; dan pemilik harta tidak memiliki hutang jangka pendek yang harus dilunasi. Asnaf (8 Golongan) Penerima Zakat Sebagai instrumen yang masuk dalam salah satu Rukun Islam, zakat tentu saja memiliki aturan mengikat dari segi ilmu fiqihnya, salah satu diantaranya adalah kepada siapa zakat diberikan. Dalam QS. At-Taubah ayat 60, Allah memberikan ketentuan ada delapan golongan orang yang menerima zakat yaitu sebagai berikut: Fakir, mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup. Miskin, mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar kehidupan. Amil, mereka yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat. Mualaf, mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan dalam tauhid dan syariah. Riqab, budak atau hamba sahaya yang ingin memerdekakan dirinya. Gharimin, mereka yang berhutang untuk kebutuhan hidup dalam mempertahankan jiwa dan izzahnya. Fisabilillah, mereka yang berjuang di jalan Allah dalam bentuk kegiatan dakwah, jihad dan sebagainya. Ibnu Sabil, mereka yang kehabisan biaya di perjalanan dalam ketaatan kepada Allah. Jenis Zakat Secara umum zakat terbagi menjadi dua jenis, yakni zakat fitrah dan zakat mal. Zakat Fitrah (zakat al-fitr) adalah zakat yang diwajibkan atas setiap jiwa baik lelaki dan perempuan muslim yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Zakat mal adalah zakat yang dikenakan atas segala jenis harta, yang secara zat maupun substansi perolehannya, tidak bertentangan dengan ketentuan agama. Sebagai contoh, zakat mal terdiri atas uang, emas, surat berharga, penghasilan profesi, dan lain-lain, sebagaimana yang terdapat dalam UU No. 23/2011 tentang Pengelolaan Zakat, Peraturan Menteri Agama No. 52 Tahun 2014 yang telah diubah dua kali dengan perubahan kedua adalah Peraturan Menteri Agama No. 31/2019, dan pendapat Syaikh Dr. Yusuf Al-Qardhawi serta para ulama lainnya. Zakat mal sebagaimana dimaksud pada paragraf di atas meliputi: 1. Zakat emas, perak, dan logam mulia lainnya Adalah zakat yang dikenakan atas emas, perak, dan logam lainnya yang telah mencapai nisab dan haul. 2. Zakat atas uang dan surat berharga lainnya Adalah zakat yang dikenakan atas uang, harta yang disetarakan dengan uang, dan surat berharga lainnya yang telah mencapai nisab dan haul. 3. Zakat perniagaan Adalah zakat yang dikenakan atas usaha perniagaan yang telah mencapai nisab dan haul. 4. Zakat pertanian, perkebunan, dan kehutanan Adalah zakat yang dikenakan atas hasil pertanian, perkebunan dan hasil hutan pada saat panen. 5. Zakat peternakan dan perikanan Adalah zakat yang dikenakan atas binatang ternak dan hasil perikanan yang telah mencapai nisab dan haul. 6. Zakat pertambangan Adalah zakat yang dikenakan atas hasil usaha pertambangan yang telah mencapai nisab dan haul. 7. Zakat perindustrian Adalah zakat atas usaha yang bergerak dalam bidang produksi barang dan jasa. 8. Zakat pendapatan dan jasa Adalah zakat yang dikeluarkan dari penghasilan yang diperoleh dari hasil profesi pada saat menerima pembayaran, zakat ini dikenal juga sebagai zakat profesi atau zakat penghasilan. 9. Zakat rikaz Adalah zakat yang dikenakan atas harta temuan, dimana kadar zakatnya adalah 20%. Syarat Zakat Mal dan Zakat Fitrah: 1. Harta yang dikenai zakat harus memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan syariat Islam. 2. Syarat harta yang dikenakan zakat mal sebagai berikut: a. milik penuh b. halal c. cukup nisab d. haul 3. Hanya saja, syarat haul tidak berlaku untuk zakat pertanian, perkebunan dan kehutanan, perikanan, pendapatan dan jasa, serta zakat rikaz. Sedangkan untuk syarat zakat fitrah sebagai berikut: beragama Islam hidup pada saat bulan ramadhan; memiliki kelebihan kebutuhan pokok untuk malam dan hari raya idul fitri; (Sumber: Al Qur'an Surah Al Baqarah ayat 267, Peraturan Menteri Agama Nomor 31 Tahun 2019, Fatwa MUI Nomor 3 Tahun 2003, dan pendapat Shaikh Yusuf Qardawi).